Balikpapan- Mengapa Kalimantan Timur terpilih menjadi calon Ibu Kota Negara (IKN) dibandingkan darah-daerah lainnya yang juga direkomendasikan? Begitulah yang ditanyakan oleh bapak Ir.Junaidi, M.T. selaku kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan TImur pada kuliah tamu yang diadakan oleh program studi Teknik Sipil pada hari kamis tanggal 3 Juni tahun 2020 pukul 08.30 Wita dengan tema Peran Infrastruktur dan SDM Kalimantan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Beliau juga mengatakan bahwa alasan dari terpilihnya Kalimantan Timur menjadi daerah pembangunan IKN adalah letaknya yang strategis berada di tengah negara Indonesia, tingkat bencana alam yang cukup rendah, memiliki lahan yang cukup luas, memiliki pasokan air tanah yang cukup banyak serta populasinya yang lebih sedikit dibandingkan dengan Ibu Kota Negara saat ini.
Kalimantan adalah salah satu dari ribuan pulau yang ada di Indonesia ynag memiliki Sumber Daya ALam yang melimpah, itu mengapa pembangunan IKN yang baru ini diharapkan tidak merusak sumber daya alam yang ada di bumi etam, dan awal dari perubahan tersebut adalah dengan menggunakan konsep desain yang ramah lingkungan, yakni konsep Rimba Nusa. Rimba Nusa adalah konsep desain Ibu Kota Negara yang ramah lingkungan dengan mengedepankan konsep ekologis dan konservasi alami KIPP. Awal mula dari pembangunan adalah memulai dengan pembangunan jalan tol, lalu disusul dengan pembangunan jalan-jalan transportasi seperti jalan penghubung antar provinsi, rel kereta api dan MRT.
Lalu pada Materi kedua yang dibawakan oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan V, bapak Dr.Harya Muldianto, S.T.,M.T. Beliau memaparkan bhwa pemindahan Ibu Kota Negara yang tepatnya terletak di kabupaten penajam paser utara dan kabupaten kutai kartanegara ini dilakukan dengan beberapa tahap yang rencananya akan berlangsung sampai tahun 2045. Mengingat bencana banjir yang sering melanda di D.K.I Jakarta, para perancang pun mengusahakan bahwa daerah IKN yang baru ini diharapkan akan terbebas dari banjir, itu mengapa wilayah-wilayah yang terpilih adalah perbukitan. Setelah itu bapak Moody Nicson Sanger S.T.,M.Sc. Selaku Jasa Konstruksi Wilayah V Banjarmasin menyampaikan bahwa Ibu kota Negara yang baru ini diharapkan akan menggunakanTeknologi masa depan yang ramah lingkungan seperti mengurangi pemakaian gas alam dan beralih kepada solar cell sebagai pembangkit listrik. Lalu dengan pembangunan ini juga diharapkan dapat meningkatkan lapangan pekerjaan bagi pemuda-pemudi Indonesia baik yang baru lulus maupun yang memiliki skill didalamnya.