National Conference on Civil Engineering (1st NCCE)

Internal - 06 April 2020 - 12:00 AM

ITK News | NCCE

Balikpapan, 3-4 Mei 2017 – ‘Bagaimana sebenarnya prospek pembangunan infrastruktur kereta api di Kalimantan? Apakah kontur dan tekstur tanah gambut Kalimantan yang cenderung tidak stabil itu, mampu menopang “Kuda Besi” hingga puluhan ton? Seriuskah pemerintah pusat dan pemerintah daerah memuwujudkan proyek ambisius yang digadang mampu menggerakkan kembali ekonomi masyarakat?’ Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi ihwal utama yang berusaha dijawab dalam sebuah gelaran akademis bertajuk National Conference on Civil Engineering (1st NCCE) yang diadakan Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Kalimantan pada 3-4 Mei 2017.

Ketua panitia, Riyan Benny Sukmara mengatakan NCCE adalah acara berskala nasional pertama oleh Prodi Teknik Sipil ITK yang mempertemukan berbagai stakeholder guna membahas ilmu rancang bangun.

“Kami berharap ini menjadi konferensi ilmiah nasional rujukan bagi para ilmuwan, akademisi, dan praktisi Teknik Sipil di wilayah Indonesia bagian timur,” kata Sukmara di Auditorium Kampus ITK, Balikpapan.

Selama dua hari, civitas akademika Teknik Sipil berpartisipasi dalam rangkaian acara mulai dari kuliah umum, seminar nasional, kompetisi esai, hingga Kompetisi Desain Pelabuhan.

Acara diawali dengan kuliah umum yang dibawakan Wahyu P. Kuswanda, Pemilik PT.Teknindo Geosistem Unggul dengan topik “Application of Geosynthetic Materials for Civil Environtmental Engineering Construction”. Presentasi ilmiah ini lalu dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama antara ITK dengan PT.Teknindo Geosistem Unggul.

 

 

 

 

 

 

Pada babak final kompetisi esai, siswa-siswi SMA Negeri 3 Samarinda, SMA Negeri 10 Samarinda, dan MAN Insan Cendikia bersaing ketat. Juara 1 diraih SMA Negeri 10 Samarinda, Juara 2 dari MAN Insan Cendikia, dan Juara 3 diraih SMA Negeri 3 Samarinda.

Acara semakin seru ketika mahasiswa-mahasiswi Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Teknologi Yogyakarta bertemu dalam tahap final Kompetisi Desain Pelabuhan atau Seaport Design Competition. Juara 1 akhirnya dimenangkan Institut Teknologi Bandung, Juara 2 oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Juara 3 oleh Universitas Teknologi Yogyakarta.

Pada Kamis 4 Mei 2017, di tempat yang sama, diselenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Opportunities and Challenges of Borneo Railway Development”, menghadirkan para pakar di bidang Teknologi Perkereta-apian.

Direktur Lalulintas Perkeretaapian, Zulmafendi, Ahli Kereta Api sekaligus dosen Institut Teknologi Bandung, Sigit P. Santosa, dan Ahli Rekayasa Geoteknik Institut Teknologi Kalimantan, Muhammad Muntaha duduk dalam satu panggung.

Ada juga makalah yang dipresentasikan oleh mahasiswa-mahasiswi ITK, yakni Studi Trase Rel Kereta Api Dalam Kawasan Kota Metropolitan Banjarbakula, Analisis Resiko Proyek Pada Pekerjaan Jalan beton, Hazard Analysist Fault Earthquake Source.

“Semoga acara ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua,” ujar Sukmara yang merupakan dosen Teknik Sipil asal Kabupaten Paser ini.

Sampai jumpa di event 2nd National Conference of Civil Engineering 2018 !

Kontributor: Dio Rizki Ananda Putra
Editor: RJP
Humas ITK


publikasi ulang Masa Depan Kereta Api di Bumi Kalimantan